Monday 14 March 2011

IBU dan PASANGAN

Saat senang aku cari pasanganku
Saat sedih aku cari ibu
Saat sukses aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal aku ceritakan pada IBU
Saat bahagia aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat IBUku
Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk ,anak dianter kerumah ibu
Saat sambut Valentine slalu beri hadiah pada pasanganku
Saat sambut hari ibu aku cuma dapat ucapkan "selamat hari ibu"

selalu aku ingat pasanganku
selalu IBU yang ingat aku
setiap saat aku akan telpon pasanganku
kalau ingat aku akan telpon IBU
selalu aku belikan hadiah untuk pasanganku
entah kapan aku belikan hadiah untuk IBU

RENUNGKAN
"Kalau kau sudah abis belajar dan bekerja...
bolehkah kau kirim uang untuk IBU???
Ibu tidak minta banyak...50rb sebulanpun cukuplah"
Berderai air mata jika kita mendengarnya.....
tapi kalau ibu sudah tiada....
Ibu aku RINDU...AKU RIIIINDDDU.....SANGAT RINDU....

Brapa banyak yang sanggup menyuapkan ibunya...
brapa banyak yang sanggup melap muntah Ibunya...
brapa banyak yang mengganti lampin Ibunya...
brapa banyak yang sanggup..membersihkan najis ibunya...
brapa banyak yang sanggup..membuang ulat dan membersihkan luka kudis Ibunya...
berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga Ibunya....
dan akhir sekali berapa banyak yang sembahyang JENAZAH IBUNYA...

Monday 7 March 2011

an AFFAIR

Saya masih dan akan selalu percaya bahwa suatu hubungan harus dibangun atas dasar saling percaya dan menghargai juga kejujuran. Tanpa itu, kita hanya akan membangun suatu hubungan dengan pondasi yang rapuh dan pada akhirnya kemungkinan besar hanya akan berakhir pada suatu akhir yang paling tidak diinginkan oleh satupun umat manusia di dunia ini.

Ketika suatu affair terjadi, cinta dan kesetiaan akan dipertaruhkan. Seseorang yang terlibat dalam suatu affair, awalnya akan merasa yakin dapat 'menyeimbangkan' ke dua belah pihak, si pasangan resmi-nya dan pasangan 'gelap'-nya. dan kemudian keseimbangan ini tak mudah lagi terjaga.


Affair akan selalu meninggalkan luka di hati seseorang atau mungkin banyak orang, dalam satu atau lain cara, dan bagaimanapun akhirnya.

Apabila kita sebagai 'korban' dalam suatu affair, otomatis naluri alami akan membawa diri kita menjauh dari pasangan. Merasa marah, kecewa, sakit hati bahkan jijik dengan perbuatan yang dilakukan oleh pasangan.

Sebagai 'pelaku' suatu affair, kita juga akan mengalami rasa sakit. There may be our family and friends lost because they care for the spouse that we hurt. There may be children who have seen the affair in one way or another and are put through a very unsure period. There may be simply the stress of knowing that we made a very wrong choice and now will have to work extra hard to rebuild what we ourselves have destroyed.

Apa pun hasil dari terjadinya suatu affair, hanya akan membawa kehancuran dan luka yang akan selalu membekas dan tidak akan pernah kembali seperti semula.


dan kamu, aku, mereka, kami, kalian, kita, sebagai anak yang pernah 'dekat' dengan affair, bagaimana jika seseorang meminta pendapatmu?
akankah kamu menjawab kebosanan adalah naluri manusia? ataukah kamu akan membenci pihak pelaku affair?

Bertanya dan bukan menjatuhkan judge dan prasangka.itulah jawaban dari saya. Dan bosan terhadap seseorang adalah benar suatu naluri, bahkan pria dan wanita memiliki rasa bosan ini. Merasa marah dan kecewa, itu pasti. Menangis adalah hal yang wajar dilakukan seorang anak. apalagi ketika kamu diciptakan sebagai anak pertama yang dijelaskan tentang hal ini, karena mereka menganggap kamu harus menjadi dewasa. Tetapi membenci, adalah suatu yang salah. walaupun aku pernah merasa benci pada keduanya. membenci pelaku affair karena dulu aku tak mengerti mengapa mereke melakukannya. dan membenci korban affair, karena aku tak tau alasan mengapa mereka harus menceritakan hal seperti ini padaku, bukan berusaha menyembunyikan dariku.

Too late now Mom, Dad. Selesaikan masalah kalian dengan cara kalian sendiri. aku sebagai anak tertua tak akan membantu kalian. Aku sudah terbiasa hidup dengan kalian yang terpisah. Hanya satu harapanku, aku tak akan mengalami hal yang sama seperti kalian.

LILIN HARAPAN

Ada 4 lilin yang sedang menyala. Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin yang pertama berkata: "Aku adalah Damai." "Namun manusia tak mampu menjagaku. Maka lebih baik aku mematikan diriku saja!" Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin pertama padam.
Lilin yang kedua berkata: "Aku adalah Iman."
"Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala."
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran lilin ketiga bicara: "Aku adalah Cinta." "Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna. Mereka saling membenci. Bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.
Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: "Eh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!"
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin keempat berkata:
"Jangan takut. Janganlah menangis. Selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya."
"Akulah HARAPAN."
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N yang ada dalam hati kita….dan kita masing-masing semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Keindahan, Kasih Sayang dan Cinta dengan HARAPAN-Nya…